Pawiwahan /Perkawinan adalah ikatan lahir batin (skala dan niskala ) antara seorang pria dan wanita untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal yang diakui oleh hukum Negara, Agama dan Adat
Keluarga Sukhinah Adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi, saling setia, serta mampu mengamalkan, menghayati, dan memperdalam nilai-nilai sraddha dan bhakti (Dirjen Bimas Hindu dan Buddha, 2001: 8)
Tujuan Berumah Tangga (Grhastha) adalah Dharmasampati- Beryajna , Praja- Melangsungkan keturunan, Rati- menikmati kama
RT (Rumah Tangga) sebagai tempat ibadah:
· Setiap anggota keluarga adalah tempat ibadah yg hidup
· Sang ibu adalah pendeta utamanya
· Kerendahan hati adalah dupa (keharuman) yg memenuhi seluruh rumah
· Rasa hormat adalah pelita yg dinyalakan dengan kasih sbg minyaknya
· Iman sbg sumbunya
· RT yg bahagia merupakan sel-sel utuma yg membentuk organisme nasional
· Keluarga sangat penting utk mengembangkan kepribadian manusia
· Bagaimana bayi dpt tumbuh, belajar, berbicara, dan berkembang tanpa suatu RT?
Kewajiban para bapak/ibu dalam RT (grhasthin)
• Menjaga dan memelihara nilai-nilai kerohanian keluarga dan masyarakatnya
• Kewajiban kpd Brahman dan guru kerohanian
• Kewajiban kpd orang tua
• Kewajiban kpd anak
• Kewajiabn kpd sanak keluarga
• Kewajiban kpd masyarakat
• Kewajiban kpd lingkungan
Lima pilar dalam Rumah Tangga
• Sathya - kebenaran
• Dharma - kebajikan
• Prema - kasih sayang
• Ahimsa - tanpa kekerasan
• Santih - ciptakan kedamaian
RENUNGAN
Dalam Berumah Tangga
Bila ada kebajikan dalam HATI akan ada keindahan dalam Watak
Bila ada keindahan dalam watak akan ada keharmonisan dama RT
Bila ada keharmonisan dlm RT akan ada ketentraman dlm Negara
Bila ada ketentraman dlm Negara akan ada kedamaian di Dunia
Bila ada keindahan dalam watak akan ada keharmonisan dama RT
Bila ada keharmonisan dlm RT akan ada ketentraman dlm Negara
Bila ada ketentraman dlm Negara akan ada kedamaian di Dunia
Pandangan
Samtusto bharyaya bharta bharta tathaiva ca,Yasminnewa kule nityam kalyanam tatra wai dhruwam”
“Pada keluarga dimana suami berbahagia dengan istrinya seorang dan demikian pula sang istri terhadap suaminya seorang, kebahagiaan pasti kekal” (Manavadharmasastra III. 60: )
LARANGAN
Vadanam bahuvakyam nam vacanani punah-punah,Jnanagamyena dusita na grahittavya vicaksanaih
Cacian, bualan kosong, janji-janji palsu, dan nafsu birahi yang tak kenal batas, semuanya ini harus tidak dilaksanakan oleh orang yang bijaksana. (Slokantara. 60)
Prāṇātipatam stainyam ca paradārānathāpi vā, trīni pāpāni kāyena sarvatah parivarjavet
Inilah yg tidk patut dilakukan: membunuh, mencuri, berbuat ZINA; ketiganya itu jgn hendaknya dilakukan terhadap siapapun, baik secara berolok-olok, bersendagurau, baik dalam keadaan dirundung malang, keadaan darurat dlm khayalan sekalipun, hendaknya dihndari saja ketiganya itu (Sarasamuccaya.76)
DOSA
Wanita yg telah mandi setelah selesai masa menstruasinya, namun tdk seranjang dengan suaminya hari itu, setelah mati pergi ke neraka dan ditakdirkan menderita kepedihan menjanda pd kelahirannya kembali secara berturut-turut (Parasara Dharmasastra, IV.13)
Ia yang tdk menggauli istrinya pd hari pembersihan menstruasinya dpt dipastikan berdosa besar , Ia yg meninggalkan seorang istri yang lugu, murni pd masa mudanya, pada waktu tujuh penjelmaan berikutnya pasti dijadikan wanita yg menderita kepedihan menjanda pd masing-masing penjelmaan tsb (Parasara Dharmasastra, IV.14-15)